Jumat, 09 November 2012
8 Cara Mengobati Patah Hati
1.Berhenti
memikirkan si dia, don’t be alone!
Jangan
buang-buang waktu memikirkan seseorang yang saat ini kemungkinan besar sedang
berbahagia bersama orang lain, dan sama sekali tidak memikirkanmu
Alihkan pikiran
dan fokusmu kepada hal lain. Ujian yang di depan mata, misalnya. Sediakan
dirimu 100 persen untuk siap men-support keluargamu: papa, mama, kakak,
atau adikmu.Habiskan lebih banyak waktu dengan teman-teman. Sebisa mungkin
lawan keinginan untuk bersendirian yang akan membuatmu lebih nelangsa.
2. Singkirkan
semua kenangan
Jangan simpan
kartu ucapan, hadiah-hadiah (kecuali kalau mahal kali ya, dibuang sayang… di
jual aja kali ya? Hehehe), apalagi fotomu berdua si dia. Singkirkan. Terserah
untuk sementara waktu atau dibuang hingga hilang dari hidupmu selamanya.
Termasuk
kaset-kaset yang menyisakan kenangan bersamanya. Semakin sedikit hal yang
mengingatkanmu padanya, semakin cepat kemungkinan hatimu pulih.
Mudah-mudahan
saja tidak ada anggota keluargamu yang wajahnya mirip si dia ya? Kalau ya…repot
juga, hehehe.Termasuk kaset-kaset yang menyisakan kenangan bersamanya. Semakin
sedikit hal yang mengingatkanmu padanya, semakin cepat kemungkinan hatimu
pulih.Mudah-mudahan saja tidak ada anggota keluargamu yang wajahnya mirip si
dia ya? Kalau ya…repot juga, hehehe.
3.Pikirkan
kekurangannya!
Jika
sekali-kali terlintas kenangan betapa baiknya dia, betapa manisnya, betapa
perhatiaannya… stop! Hentikan pemikiran yang membuatmu semakin merasa
sedih karena kehilangan dia.
Sebaliknya
pikirkan kekurangan-kekurangannya. Saat dia memperlakukanmu dengan tidak baik,
mungkin bersikap cuek padamu di depan teman-temannya, atau saat kamu
sakit dan dia tidak peduli. Atau sikapnya yang kurang santun terhadap
keluargamu. Lihat juga bagaimana tidak berperasaannya dia ketika memutuskan
hubungan denganmu. Apalagi jika ternyata alasannya adalah karena menemukan cewek
lain yang lebih oke. O-ow… C’mon Galz, kamu layak mendapatkan yang
lebih baik.
Kumpulkan
kekurangan-kekurangannya yang lain. Apakah dia tidak berprestasi di sekolah?
Apakah dia lebih memedulikan teman-teman genknya dari pada kamu? Apakah dia
tidak memiliki tujuan dalam hidup? Cita-cita? Malas? Cepat menyerah? Tidak
punya keberanian? Apakah dia pernah meminum alcohol atau bahkan pemakai drugs?
Ugh…
Garis bawahi
satu hal: This is not my loss…it’s his! Bukan kamu yang rugi dengan
selesainya hubungan kalian, tetapi dia.
4.Bergeraklah…do
it something!
Bergerak,
jangan diam. Lakukan sesuatu, jangan melamun.Dalam keadaan diam dan melamun ,
kesedihan akan terasa berlipat-lipat. Jadi, buang rasa enggan, dan hupp…
bangkit deh dari tempat tidur, dan lakukan sesuatu. Mungkin membenahi kamarmu.
Atau beres-beres rumah. Menata ulang ruang tamu atau ruang makan. Mungkin juga
merapikan kebun kecil di depan rumahmu (pastikan kebun milik sendiri yang kamu
kutak-kutik, jangan kebun orang, hehehe)
Balas
surat-surat dari teman. Selesaikan kewajiban-kewajiban yang selama ini
tertunda. Susun ulang album fotomu. Bongkar koleksi pakaianmu di lemari. Atau
barang-barang lama yang nyaris tidak pernah dipakai lagi. Kamu bisa juga
hubungi teman-teman dan ajak mereka mengumpulkan barang-barang tidak terpakai.
Kenapa nggak membuat bazar sosial dari benda-benda bekas yang terkumpul
itu? Dananya bisa kamu sumbangkan kepada anak-anak yatim, atau mereka yang
membutuhkan. Yakin deh, berbuat baik bagi orang lain, akan membuat perasaanmu
menjadi lebih baik.
5.Lakukan
hal-hal yang nggak kamu banget!
Coba deh
melakukan beberapa hal yang belum pernah kamu lakukan sebelumnya. Entah karena nggak
terpikir, entah karena kamu malu dan nggak berani. Misalnya saja, kenapa
nggak ajak teman baikmu karaokean bareng. Nggak perlu ke klub
karaoke, cukup dirumah aja. Sebelumnya bisa minta maaf sama nyokap, bokap,
adik, kakak, kalau hari ini mereka harus mendengar suaramu lebih dari biasanya.
Putar CD-CD nasyeed pilihan. Atau beli VCD senam yang kamu bisa ikuti
gerakannya.
Kalau kamu suka
masak, kenapa nggak mencoba resep dari koran atau majalah dan
bereksperimen di dapur. Melakukan hal-hal yang kamu nggak sukai akan
memeras banyak pikiranmu, dan membuatmu sibuk, ketimbang melakukan hal-hal yang
kamu sukai. Meski keduanya boleh dicoba. Apa pun yang bisa membuat perasaanmu
lebih baik.
6.Jika kamu
terlalu sedih…..
Jika kamu
terlalu sedih, kamu boleh menangis, menulis puisi atau diary berlembar-lembar.
Tapi berjanjilah satu hal...kasih deadline untuk kesedihanmu. Tiga
harikah atau seminggukah. Jangan lebih dari itu. Kalau perlu buat hukuman jika
kamu larut dalam kesedihan melebihi kontrak yang sudah kamu buat dengan dirimu
sendiri.
7.JANGAN!!!
Sesedih apa pun
itu, jangan melakukan hal-hal yang merusak dirimu sendiri. Rugi banget. Kamu
korban dan nggak perlu menjadi lebih parah. Percayalah, menyakiti diri
sendiri apalagi jika berusaha bunuh diri tidak akan membuat dia kembali padamu.
Sikap ini justru akan membuat sedih orang-orang yang sungguh sayang dan
mencintaimu. Ingat, mereka bukanlah pihak yang harus kamu hukum dengan
keputusan nekadmu!
8.Kembali
kepada Dia
"Ketika
kamu terlalu sedih, ketika kamu tidak sanggup bangkit, ketika kamu merasa tidak
punya siapa-siapa… kamu sebenarnya tidak pernah sendirian. Ada Allah. Dia yang
siap memelukmu dalam kasih yang sesungguhnya. Dalam cinta yang jauh lebih besar
dari yang bisa diberikan seseorang."
Kenapa nggak
jadikan momen patah hatimu sebagai bentuk hijrah dan pendekatan kembali kepada
Sang Pencipta? Dia yang seumur hidupmu tidak pernah meninggalkanmu sedikit pun.
Dia yang kepadaNya kamu sudah banyak melakukan kesalahan.
Gunakan salat
dan ibadah sebagai momen menenangkan diri. Sesungguhnya hanya dengan mengingat
Allah hati menjadi tenteram. Jangan pernah kehilangan kepercayaan kepadaNya.
Terima apa yang terjadi dengan ikhlas. Mudah-mudahan Allah memaafkan
kesalahanmu, dan memberi ganti sosok yang lebih baik. Pada waktunya nanti.
InsyaAllah.
Kamis, 08 November 2012
My Life is Music
Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama,
lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat
menghasilkan bunyi-bunyian. Walaupun musik adalah sejenis fenomena intuisi,
untuk mencipta, memperbaiki dan mempersembahkannya adalah suatu bentuk seni. Mendengar musik pula
adalah sejenis hiburan.
Musik adalah sebuah fenomena yang sangat unik yang bisa dihasilkan oleh
beberapa alat musik.
Musik sekarang juga banyak dinikmati oleh semua kalangan. Baik yang tua, muda, maupun anak - anak. Banyak jenis musik yang bisa didengarkan oleh semua kalangan. diantaranya : Pop, Jazz, Rock, Musik klasik, dan masih banyak lainnya.
Di
Indonesia, musik adalah hiburan yang paling diminati dan acara-acara seperti
pesta perkawinan, launching (peluncuran) produk, kampanye, dsb selalu diselingi
dengan acara musik.
Dengan
banyaknya acara musik yang menampilkan aliran (genre) musik yang berbeda tentu
bisa menambah khazanah permusikan di Indonesia, dengan demikian Industri musik
di Indonesia bisa tetap eksis di negeri sendiri dan mudah-mudahan bisa merambah
ke dunia internasional.
Langganan:
Postingan (Atom)